CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 04 November 2010

¸.•❤•.Ijinkan Abang Menikah Lagi.•❤•.¸

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

“Sayang, Abang minta izin untuk nikah lagi ya,” Aliyah yang sedang melipat kain, terdiam seketika. Mungkin kaget. Adakah pendengarannya kian kabur lantaran usianya yang kian beranjak. Adakah dialog tadi hanya dilafazkan di dalam TV, sementara TV juga sedang menyala. Tapi, ahh bukanlah. TV sedang menayangkan iklan Sunsilk, mustahil sudah ada siri baru iklan Sunsilk?

Dia menghela nafas panjang.
Dia memandang sekali imbas wajah Asraf Mukmin, kemudian tersenyum. Meletakkan kain yang telah dilipatnya ditepi, bangun lantas menuju ke dapur. Langkahnya diatur tenang. Segelas air dingin diteguk perlahan. Kemudian dia ke kamar Balqis, Sumayyah, Fatimah. Seperti biasanya, mencium puteri-puterinya sebelum dia masuk tidur. Dahulu, semasa puterinya kecil lagi, hal itu rajin dilakukan dengan suaminya. Kini, anak-anak kian beranjak remaja. Setelah itu  dia kembali kepada suaminya.

3070746891_04feff576d

Asraf Mukmin hanya diam, membatu diri. Dia amat mengenali isterinya. Jodoh yang diatur keluarga hampir 16 tahun yang lepas menghadiahkan dia sebuah keluarga yang bahagia, Aliyah adalah tipe isteri solehah. Namun, kehadiran Qistina, gadis genit yang mempunyai jabatan sekertaris dipersahannya benar-benar membuat dia lemah.

“Kau mampu Asraf, dengan gaji mu, aku rasa kau mampu untuk beri makan 2 keluarga,” dukung Hanif, teman sekantornya menguatkan lagi hujah apabila dia berdepan dengan Aliyah.

” Abang Asraf, Qis enggak masalah. Qis sanggup dimadu jika itu yang ditakdirkan. Bimbinglah Qis, Qis butuh seseorang yang mampu memimpin Qis,” masih terngiang-ngiang bicara lunak Qis."

Akhir-akhir ini, panas rasanya punggung dia di rumah. Pagi-pagi, selesai solat subuh, cepat-cepat dia bersiap untuk ke kantor. Tidak seperti biasanya, dia akan sarapan bareng bersama isteri dan anak- anaknya. Aduhai, pesona Qis gadis kelahiran Bandung itu benar-benar menjerat hatinya.

” Abang , Aliyah setuju dengan permintaan Abang. Tapi, Aliyah mau ketemu dengan wanita tu,” Lembut dan tenang sayup-sayup suara isterinya. Dia tahu, Aliyah bukan seorang yang mudah emosi. Aliyah terlalu sempurna, baik tetapi .. ahh hatinya kini sedang mengilai wanita yang jauh lebih muda.

“Bawa dia ke sini, tinggalkan dia bersama Aliyah selama 1 hari saja, boleh?” susah benar permintaan isterinya. Hendak  apakan buah hatinya itu? Namun, tanpa sedar dia menganguk, tanda setuju. Sebab, dia yakin isterinya tidak akan melakukan hal-hal yang bukan-bukan. Dan hakikatnya dia seharusnya bersyukur. Terlalu bersyukur. Kalaulah isterinya itu wanita lain, munkin perang dunia yang akan jadi jawabannya. Melayanglah si periuk atau ember Ehhh, itu zaman dulu-dulu. Zaman sekarang ni, isteri-isteri lebih bijak. masa seee ??? ^__^

Teringat dia tentang kisah seorang tentera yang disiram air panas, gara-gara menyampaikan keinginannya untuk menambah istr lagi . Kecacatan seumur hidup diterima sebagai hadiah sebuah perkahwinan yang tidak sempat dilangsungkan. Dan dia, hanya senyuman yang didapat dari Aliyah.

“Apa, mau nyuruh Qis ketemu dengan isteri Abang,” mendelik bulat mata Qis yang berwarna hijau. “Kak Aliyah yang minta,” masih lembut dia membujuk Qis.
“iya, tapi apa yang mau dilakukannya ma  Qis?” “ Qis takut, bisa -bisa dia bunuh Qis!” terkejut Asraf Mukmin. “Percayalah Qis, Aliyah bukan seperti itu orangnya. Abang dah lama hidup dengannya. Abang ngerti,” Qistina mengalih pandangannya.

Mau apa bakal madunya ingin berjumpa dengannya? Dia sering disuguhkan dengan berbagai cerita isteri pertama membuli isteri kedua. Heh, ini Qistina. Jangan berharap bisa membuli aku. Desis hati kecil Qistina.
Hari ini genap seminggu Qistina cuti . Seminggu jugalah dia merindu. Puas mencoba untuk menghubungi Qistina, namun tidak berhasil. teman serumah menyatakan mereka sendiri tidak mengetahui ke mana Qistina pergi. Genap seminggu juga peristiwa dia menghantar Qistina untuk dipertemukan dengan Aliyah. Sedangkan dia diminta oleh Aliyah bermunajat di Masjid Ar-Rahman. Di masjid itu, hatinya benar-benar terusik. Sekian lamanya dia tidak menyibukkan dirinya dengan aktiviti keagamaan di masjid Ar_Rahman.

Dulu, sebelum dia mengenal Qistina, Tiap malam dia  bersama Aliyah serta anak-anaknya, berjemaah dengan jemaah masjid lainnya. Kemudian menghadiri majlis kuliah agama. Membaca Al-Quran  itu adalah kesukaannya. Namun, lenggok Qistina melalaikannya. Harumnya Qistina memudarkan bacaan al-Qurannya. Hatinya benar-benar sunyi. Sunyi dengan tasbih, tahmid yang sering dilagukan. Seharian di Masjid Ar-Rahman, dia coba mencari dirinya, Asraf Mukmin yang dulu. Asraf Mukmin anak Imam Kampung Seputih. Asraf Mukmin yang asyik dengan berzanji. Menitis air matanya. Hatinya masih tertanya-tanya, apakah yang telah terjadi pada hari itu. Aliyah menunaikan tanggungjawabnya seperti biasa. Tiada kurangnya pelayanan Aliyah. Mulutnya seolah-olah terkunci untuk bertanya soal calon madu Aliyah.

Tit tit… sms masuk. “Qis minta maaf. Qis bukan pilihan terbaik utk Abang jadikan isteri. Qis tidak sehebat kak Aliyah. Qis perlu jadikan diri Qis sehebat dia untuk bersama Abang.”

Diatas meja disamping hpnya, ada sekeping sampul besar.

Kepada: Asraf Mukmin, Suami yang tersayang…

Asraf Mukmin merasa sangat heran. Sampul berwarna cokelat yang berukuran  A4 itu dibuka perlahan.

.... ♥♥ .... ♥ ......................... ♥♥........................ ♥♥ .... ♥....

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Salam sejahtera buat suami yang tercinta, moga redhaNya sentiasa mengiringi jejak langkahmu.
   "Abang yang dikasihi, genap seminggu setelah pertemuan Aliyah dengan Qis. Terima kasih kerana Abang membawakan Aliyah seorang calon madu yang begitu cantik. Di sini Aliyah kemukakan penilaian Aliyah.

1. Dengan ukuran badan ala model, dia memang mengalahkan Aliyah yang sudah tidak nampak bentuk badan. Baju- bajunya memang mengikut peredaran zaman. Tapi, Aliyah sayang Abang. Aliyah tak sanggup Abang dijerat ke neraka karana menanggung dosa. Sedangkan dosa Abang sendiri pun, masih belum mampu untuk dijawab di akhirat sana , apalagi Abang mau menggalas dosa org lain. Aliyah sayang Abang…

2. Aliyah juga mengajak dia memasak. Memang pandai dia masak, apalagi western food. Tapi, Aliyah sayang Abang. Aliyah tau selera Abang hanya pada lauk pauk kampung. Tapi tak taulah  Aliyah kalau-kalau selera Abang sudah berubah. Tapi, Aliyah masih ingat lagi, saat kita sekeluarga singgah di sebuah restoran western food, Abang muntahkan semua makanan western food tu. Lagi satu, anak-anak kita semuanya ikut selera ayah mereka. Kasian nanti,  anak-anak kita gak ikut makan. Aliyah sayang Abang…

3. Aliyah  mengajak dia solat berjemaah. Kalang kabut dibuatnya. Aliyah minta dia jadi Imam. Iya lah, nanti dia akan menjadi ibu pada zuriat Abang yang lahir, jadinya Aliyah harapkan dia mampu untuk mengajar anak-anak Abang untuk menjadi imam dan imamah yang beriman. Tapi, kalau dia sendiri pun kalang kabut memakai mukena… Aliyah sayang Abang…

Abang yang Aliyah sayangi, cukuplah rasanya penilaian Aliyah. Kalau diungkap satu persatu, Aliyah tak berrdaya. Abang lebih memahaminya. Ini penilaian selama 1 hari, Abang mungkin dapat membuat penilaian yang jauh lebih baik, lebih dari Aliyah mengenalinya.

Abang yang dicintai, di dalam sampul ini ada surat keizinan berpoligami. Sudah Aliyah tandatangani. Juga  tiket penerbangan ke Bandung. Jika munajat Abang di Masjid Ar-Rahman memantabkan keinginan Abang ini, ambillah surat ini, isi dan pergilah kepada Qistina. Oh ya, lupa mau bilang, Qistina sudah ada di bandung. Menunggu Abang… Aliyah sayang Abang…

Tetapi jika Abang merasakan Qistina masih belum cukup hebat untuk dijadikan isteri Abang, pergilah cari wanita yang setara dengan Aliyah… Aliyah sayanga Abang.
Tetapi, jika Abang merasakan Aliyah adalah isteri yang hebat untuk Abangg.. tolonglah bukakan pintu kamar ni. Aliyah bawakan sarapan kegemaran Abang, roti bakar sama teh susu buatan Aliyah.

Salam Sayang, Aliyah Khairin

.... ♥♥ .... ♥ ......................... ♥♥........................ ♥♥ .... ♥....

Tangannya lantas membuka pintu kamarnya. Di situ berdiri Aliyah Khairin bersama dengan hidangan sarapan pagi kegemarannya.
 

3041129834_5fe946d55f

Dia tersenyum!
Benar, tiada isteri sehebat Aliyah isterinya!

Tanpa bimbinganMu aku akan hanyut,
tak mengenal diri, gagal menilai
aku lemah tanpamu

Engkaulah segalanya,
tanpaMu siapalah aku .. ??

Taubatku belum sempurna, bantulah aku
aku lemas dalam doa
aku hina dengan noda
tiada lain yang ku harap
rahmad dan penganpunanMu
agar aku menjadi hamba
yang mengenalmu
dan mencintaiMu sepenuhnya ...








________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

0 komentar:

Posting Komentar