CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 15 Desember 2010

Karena Dia Manusia Biasa ...☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.• . . . . . . .

•♥.• Semoga bermanfaat baik untuk yang melamar ataupun yang dilamar, ataupun bagi yang sudah berumah tangga. Renungan buat yang sedang mencari pasangan hidup ataupun yang sedang mengemudi bahtera rumah tangga. Mengapa? Kerana Dia Manusia Biasa •♥.•

Setiap kali ada sahabat yang ingin menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suami/isterimu? Jawabannya ada bermacam-macam. Bermula dengan jawapan kerana Allah hinggalah jawapan duniawi. Tapi ada satu jawapan yang sangat menyentuh di hati saya. Hingga saat ini saya masih ingat setiap butir percakapannya. Jawapan dari salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Kemudian membuat keputusan menikah. Persiapan pernikahan mereka hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak heran. Proses pernikahan seperti ini selalu dilakukan.
Dia bukanlah akhwat, sebagaimana saya. Satu hal yang pasti,dia jenis wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sukar untuk membuka hati. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menganggapnya serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi. Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta meminta saya untuk memohon cuti, agar dapat menemaninya semasa majlis pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya.



Saya ingin tahu! Mengapa dia begitu mudah menerima lelaki itu. Ada apakah gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia boleh memutuskan untuk bernikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk ketika itu(benar-benar sibuk). Saya tidak dapat membantunya mempersiapkan keperluan pernikahan. Beberapa kali dia menelefon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa perkara. Beberapa kali saya telefon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. Kami tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Saya mengambil cuti 2 hari sebelum pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap di rumahnya. Pukul 11 malam sehari sebelum pernikahannya, baru kami dapat berbual -hanya-berdua. Hiruk-pikuk persiapan akad nikah esok pagi, sungguh membelenggu kami. Pada awalnya kami ingin berbual tentang banyak hal. Akhirnya, dapat juga kami berbual berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak perkara kepada saya. Beberapa kali Mamanya mengetuk pintu, meminta kami tidur.



"Aku tak boleh tidur." Dia memandang saya dengan wajah bersahaja.




Saya faham keadaanya ketika ini.




"Matikan saja lampunya, biar disangka kita dah tidur."




"Ya.. ya." Dia mematikan lampu neon bilik dan menggantinya dengan lampu yang samar.



Kami meneruskan perbualan secara berbisik-bisik. Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kami lakukan. Kami berbual banyak perkara, tentang masa lalu dan impian-impian kami. Wajah keriangannya nampak jelas dalam kesamaran. Memunculkan aura cinta yang menerangi bilik ketika itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendamkan. "Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari baringnya sambil meraih telefon bimbitnya dibawah bantalku. Perlahan dia membuka laci meja hiasnya. Dengan bantuan lampu LCD handphone dia mengais lembaran kertas didalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan sekeping sampul kepada saya. Saya menerima handphone dari tangannya. Sampul putih panjang dengan cop surat syarikat tempat calon suaminya bekerja. Apa ini?. Saya melihatnya tanpa mengerti.



Eeh..., dia malah ketawa geli hati.




"Buka aja."



Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas putih bersaiz A4, saya melihat warnanya putih. "Teruknya dia ni."



Saya menggeleng-gelengka n kepala sambil menahan senyum.



Sementara dia cuma ketawa melihat ekspresi saya. Saya mula membacanya. Saya membaca satu kalimat diatas, dibarisan paling atas. Dan sampai saat inipun saya masih hafal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu........





************ ********* *******




♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥

Kepada ...... Calon isteri saya, calon ibu anak-anak saya, calon menantu Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya Assalamu'alaikum Wr Wb. Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silakan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai. Saya, yang bernama_____menginginkan anda______ untuk menjadi isteri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Buat masa ini saya mempunyai pekerjaan. Tetapi saya tidak tahu apakah kemudiannya saya akan tetap bekerja. Tapi yang pasti saya akan berusaha mendapatkan rezeki untuk mencukupi keperluan isteri dan anak-anakku kelak. Saya memang masih menyewa rumah. Dan saya tidak tahu apakah kemudiannya akan terus menyewa selamannya. Yang pasti, saya akan tetap berusaha agar isteri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh kerana itu Saya menginginkan anda supaya membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Kerana saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istikharah berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda kerana Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari sekarang ini. Saya memohon anda sholat istiqarah dulu sebelum memberi jawapan pada saya. Saya beri masa minima 1 minggu, maksima 1 bulan. Semoga Allah redha dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin Wassalamu'alaikum Wr Wb


♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥




************ ********* *********



Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistik. Tanpa janji-janji yang melambung dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta biasa. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.







"Kenapa kamu memilih dia.....?"







"Kerana dia manusia biasa......." Dia menjawab mantap.







"Dia sedar bahawa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kami kemudian hari. Entah kenapa, justeru itu memberikan kesenangan tersendiri buat aku.."







"Maksudnya?"







"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu esok masih ada dan menjadi milik kita. Betul tak? Paling tidak.... Aku tau bahawa dia tidak akan frust kalau suatu masa nanti kami jadi miskin. "







Ssttt....."Saya menutup mulutnya.



Khuatir kalu ada yang tau kami belum tidur. Terdiam kami memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kami saling berpandangan lalu gelak sambil menutup mulut masing-masing.







"Udah tidur. Esok kamu mengantuk, aku pula yang dimarahi Mama."



Kami kembali berbaring. Tapi mata ini tidak boleh pejam. Percakapan kami tadi masih terngiang terus ditelinga saya.







"Gik.....?" "Tidur.....Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya.



Sedar bahawa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitu juga dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah terpahat sejak roh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tetapi sebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, takhta dan 'nama'. Status diri yang selama ini melekat dan dibanggakan (aku anak orang ini/itu), ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi kerana Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan segalanya pada Allah yang membuat senarionya. Maka semua menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap hamba-NYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya boleh memohon keredhaan Allah. MemintaNYA mengurniakan barakah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah. Jadi, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah berkata, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir,lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu dapat bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Cinta tumbuh kerana suami/isteri (belahan jiwa). Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.



Wallahu 'alam.

" Berfikir" Pembeda antara Manusia Dan Hewan

BERSYUKUR atas jati diri kemanusiaan adalah penting. Apabila kita memahami hakikat kemanusiaan yang ada dalam diri, kita tidak mungkin melakukan perbuatan seperti perangai hewan. Kita berusaha sekuat tenaga supaya bertindak berlandaskan akal dan fikiran.

Menurut falsafah, perbedaan manusia dengan hewan itu tidak banyak. Manusia adalah hewan yang berfikir. Oleh itu, daripada segi kemampuan berfikir, sesungguhnya manusia lebih unggul apabila dibandingkan dengan hewan.

Apabila kemampuan ini tidak digunakan dengan baik, hilanglah keunggulan yang ada pada diri dan akhirnya kita seperti binatang, bahkan lebih buruk lagi.
Allah menganugerahkan berbagai kelebihan kepada manusia. Anugerah terbesar dimiliki manusia berbanding makhluk lain adalah akal. Dengan akalnya manusia mampu mengambil pengajaran dan memanfaatkan semua kemudahan yang Allah ciptakan di dunia.

Manusia yang mampu menakluk semua makhluk di dunia ini. Allah memberikan pendengaran, penglihatan dan perasaan. Semua itu adalah modal supaya manusia mampu menduduki darjat yang paling tinggi di sisi Allah.

Keunggulan manusia melebihi jin dan syaitan. Oleh itu, janganlah sekali-kali merendahkan diri kita sehingga menyerupai binatang yaitu makhluk yang bergerak dan bertindak atas rasa dan sifat binatangnya.

Binatang, sehariannya hanya sibuk memenuhi keperluan makan, minum dan syahwat. Tidak ada tujuan lain. Pada  pihak lain, syaitan menggunakan seluruh kesempatan yang diberikan Allah bagi menyesatkan manusia supaya mereka mempunyai teman di neraka. Seluruh waktu syaitan digunakan untuk melakukan maksiat kepada Allah.

Allah menjelaskan dalam firmanNya yang bermaksud: "Dan sesungguhnya kami jadikan neraka jahanam kebanyakannya daripada jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan bagi memahami (ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan bagi melihat (tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan bagi mendengar (ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang yang lalai." (Surah al-A'raf, ayat 179)

Jagalah image sebagai manusia. Gunakan kemampuan berfikir. Gunakan akal supaya kita mampu menjadi makhluk paling mulia. Apabila tidak mampu menjaga image sebagai manusia pasti kemuliaan yang ada pada diri kita jatuh dan berubah menjadi hina.

Selasa, 14 Desember 2010

Mengingat kiamat bangkit keinsafan ❀_❀

AL-QURAN adalah kitab dan mukjizat paling indah. Keindahannya bukan sekadar untuk diperdengarkan bacaannya tetapi diambil perhatian mengenai peringatan dan ancaman yang dijelaskan dalam ayatnya sebagai menambahkan ketaatan manusia kepada Allah pencipta semesta alam.


Allah berfirman yang bermaksud: "Apabila matahari digulung dan bintang berjatuhan dan apabila gunung dihancurkan dan unta yang bunting ditinggalkan tidak dipedulikan dan apabila binatang liar dikumpulkan dan lautan dijadikan meluap dan apabila roh dipertemukan dengan tubuh, bayi perempuan dikuburkan hidup-hidup ditanya kerana dosa apakah ia dibunuh, dan apabila catatan amal perbuatan manusia dibuka dan langit dilenyapkan dan apabila api neraka jahim dinyalakan dan syurga didekatkan, maka setiap jiwa akan mengetahui apa yang sudah dikerjakannya, sesungguhnya Aku bersumpah dengan bintang yang beredar dan terbenam demi malam apabila sudah hampir meninggalkan gelap dan demi subuh apabila fajarnya mula menyingsing, sesungguhnya al-Quran itu benar-benar firman Allah yang dibawa oleh utusan mulia yang mempunyai kekuatan, kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai arsy ditaati lagi dipercayai." (Surah at-Takwir, ayat 1-21)


Rasa takut dan cemas terbayang menekan kita. Ketakutan meliputi seluruh alam dan mencemaskan jiwa serta menggoncang dada. Malah, ketakutan mencengkam seluruh bumi dan langit yang digerakkan lagi oleh ketakutan dan digentarkan pula oleh firman-Nya.

Allah berfirman yang bermaksud: "Apabila terjadi hari khiamat, tidak seorang pun dapat berdusta mengenai kejadiannya. Kejadian itu merendahkan satu golongan dan meninggikan golongan yang lain. Apabila bumi digoncang sedasyatnya dan gunung dihancur luluhkan sehancurnya, maka jadilah debu yang berterbangan." (Sural al-Waqiah, ayat 1-6)

Pada saat lain, ketakutan itu terlintas dalam bayangan dan bergoncang perasaan. Semua itu sebagai peringatan kepada kita untuk menambah ketaatan dan ketakwaan.


Firman Allah yang bermaksud: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang besar dan dasyat. Ingatlah pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya. Dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya." (Surah al-Hajj, ayat 1-2)


Demikian gambaran demi gambaran yang ditampilkan Allah mengenai pemandangan hari kiamat. Sesekali perasaan takut merasuk ke jiwa dan pada saat lain berasakan kemantapan dan ketenangan.


Sesekali terbayang api neraka yang membakar dan sesekali pula hembusan sejuk angin syurga menerpa, lantaran itu pengenalan terhadap alam akhirat menjadi penting dan sempurna sebelum hari yang dijanjikan itu tiba.


Firman Allah yang bermaksud: "Hari kiamat; apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu, apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihamburkan." (Surah al-Qariah, ayat 1-5)

Firman Allah lagi yang bermaksud: "Pada hari ketika manusia lari daripada saudaranya, ibu bapanya, isteri dan anaknya setiap orang daripada mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkan."


Demikian paparan yang diungkapkan al-Quran mengenai peristiwa yang mengerikan. Ungkapan pemandangan kiamat tentu meresap, membangkit kesedaran dan keinsafan. Betapa hari kiamat senantiasa menjadi perhitungan dalam hidup. Ia begitu lekat dalam hati dan lisan. Lantas kita pun bersungguh-sungguh melaksanakan kewajipan dan ketaatan.


Sabda Rasulullah SAW bermaksud: "Allah akan melipat petala langit di hari kiamat lalu menggenggam dengan tangan kanan-Nya seraya berkata; Aku Raja segala raja! Di manakah orang yang membesarkan diri? Di manakah orang yang menyombong diri? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan kiri-Nya seraya berkata: Akulah Raja segala Raja! Di manakah orang yang menyombong diri?"


Allah berfirman yang bermaksud: "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong kerana sesungguhnya kamu tidak akan dapat menembus bumi dan kamu tidak akan mencapai setinggi gunung." (Surah al-Isra', ayat 37)


Kesombongan itu menggelapkan jalan ke syurga, merusak pergaulan, merenggang pertalian, memecah perpaduan. Al-Quran sebagai mukjizat dan penawar selayaknya ditampilkan sebagai panduan, peringatan, bukan sekadar bacaan dan nyanyian malah sebagai penyatuan serta keinsafan.

Justeru, al-Quran sebagai mukjizat dan penawar bukan saja untuk dihayati keindahannya, malah memberi petunjuk untuk membina ketaatan, menjadi orang beriman yang membela kebenaran, memelihara diri daripada dosa dan kemurkaan.

Mengingati hari akhirat memberi kesedaran dan keinsafan bahawa penghujung jalan terbentang suatu lagi perjalanan yang masih panjang.

View Image

♥.♥ "Coretan tuk Calon IstriKu" ♥.♥


Assalamualaikum warohmatulloh Wabarokatu ....

Untukmu, Calon isteriku..

Tangan ini mula menulis apa yang telah dirangkai oleh hati ini di dalam kalbu. Aku mulai tertanya-tanya adakah aku sudah seharusnya mula mencari sebagian diriku yang hilang. Bukanlah niat ini disertai oleh nafsu tetapi atas keinginan seorang muslim mencari sebagian agamanya. Acap kali aku mendengar bahwa ungkapan "Kau tercipta untukku."

Aku awalnya kurang mengerti apa sebenarnya arti kalimah ini kerana diselubungi jahiliyah. Rahmat dan hidayah Allah yang diberikan kepada diriku, baru kini aku mengerti bahwa pada satu hari nanti, aku harus mengambil satu tangungjawab yang sememangnya diciptakan khas untuk diriku, iaitu dirimu. Aku mulai mempersiapkan diri dari segi fizik, spiritual dan juga intelektual untuk bertemu denganmu.


Aku menginginkan pertemuan kita yang pertama aku kelihatan 'sempurna' di hadapanmu walaupun hakikatnya masih banyak lagi kelemahan diri ini. Aku coba mempelajari eati dan hakikat tanggungjawab yang harus aku galas ketika dipertemukan dengan dirimu. Aku coba membataskan perbicaraanku dengan gadis lain yang hanya dalam lingkaran urusan penting kerana aku risau aku menceritakan rahsia diriku kepadanya kerana seharusnya engkaulah yang harus mengetahuinya kerana dirimu adalah sebahagian dariku dan ianya adalah hak bagimu untuk mengetahui segala zahir dan batin diriku ini.


Apabila diriku memakai kopiah, aku digelar ustaz. Diriku diselubungi jubah, digelar syeikh. Lidahku mengajak manusia ke arah makruf digelar da'i. Bukan itu yang aku pinta kerana aku hanya mengharapkan keredhaan Allah. Yang aku takuti, diriku mula didekati oleh wanita kerana perawakanku dan perwatakanku. Baik yang indah berhijab atau yang ketat bert-shirt, semuanya singgah disisiku. Aku risau imanku akan lemah. Diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini. Rasulullah S.A.W pernah bersabda, "Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yang lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita."


Aku khuatir amalanku bukan sepenuhnya untuk Rabbku tetapi untuk makhluknya. Aku memerlukan dirimu untuk menghindari fitnah ini. Aku khuatir kurangnya ikhlas dalam ibadahku menyebabkan diriku dicampakkan ke neraka meninggalkan kau seorang diri di syurga. Aku berasa bersalah kepada dirimu kerana khuatir cinta yang hak dirimu akan aku curahkan kepada wanita lain. Aku sukar untuk mencari dirimu kerana dirimu bagaikan permata bernilai di antara ribuan kaca menyilau. Tetapi aku pasti jika namamu yang ditulis di Luh Mahfuz untuk diriku, nescaya rasa cinta itu akan Allah tanam dalam diri kita. Tugas pertamaku bukan mencari dirimu tetapi mensolehkan diriku. Sukar untuk mencari solehah dirimu andai solehku tidak setanding dengan ke’solehah’anmu. Janji Allah pasti kupegang dalam misi mencari dirimu. "Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik."


Jiwa remaja ku ini mula meracau mencari cinta. Matang kian menjelma dan kehadiran wanita amat terasa untuk berada di sisi. Setiap kali aku merasakannya, aku mengenangkan dirimu. Di sana engkau setia menunggu diriku, tetapi di sini aku curang kepadamu andai aku bermain dengan cinta fatamorgana. Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku disamping aku mengajukan sendiri doa diperlindungi diri.

Bukan harta,rupa dan keturunan yang aku pandang dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara kita. Saat di mana aku bakal melamarmu, akan ku lihat wajahmu sekilas agar mencipta keserasian diantara kita kerana itu pesan Nabi kita. Tidak perlu alis mata seakan alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur ataupun bibir merah delima tetapi cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi.


"Kahwinilah isteri kerana empat perkara; keturunan, harta, rupa dan agama. Dan jika kau memilih agama, engkau tidak akan menyesal.” Jika aku dipertemukan dengan dirimu, akan ku jaga perasaan kasih ini supaya tidak tercurah sebelum masanya. Akan ku jadikan syara’ sebagai pendinding diri kita. Akan ku jadikan akad nikah itu sebagai cop halal untuk mendapatkan dirimu. Biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, Nabi Adam dan Siti Hawa yang bernikah sebelum disatukan agar kita dapat menikmati kenikmatan perkahwinan yang menjanjikan ketenangan jiwa, ketenteraman hati dan kedamaian batin.

Doakan diriku ini agar tidak berputus asa dan sesat dalam misi mencari dirimu kerana aku memerlukan dirimu untuk melengkapkan sebahagian agamaku.


Dariku, Calon suamimu.

Senin, 13 Desember 2010

Muhammad Arifin Ilham _ Tujuh Sunnah Nabi



Bismillah ...

inilah 7 sunah harian Rosululloh Shollalloh Alaihi Wassalam ...

1. Tahajud .. kita akan mendapatkan nur hidayah

2. Membiasakan membaca Al Qur'an .. kita akan selalu dibimbing oleh ALLOH

3. Langkahkan kaki ke masjid sholat berjamaah .. niscaya kita akan menjadi hamba ALLOH yng berkah

4. Jaga Sholat dhuha maka ALLOH akan mudahkan mendapatkan rizky

5. Jaga sedekah setiap hari maka ALLOH mudahkan setiap urusan kita

6. Biasakan menjaga wudhu maka malaikat mendampingi dan mendoakan kita

7. Perhebat istigfar, maka ALLOH kan sayang sama kita

Bismillah - Arifin Ilham Feat. Nejmi Chehab



Hanya dengan 1 kata ... "Bismillah" ..

Subhanalloh ..

♥ '14-12-10' ♥

Bismillah ...
 
berfikir ... merenung ...
maka akan sering kita bersyukur ..
 
teringat aku saat masih kanak"
seperti halnya anak" yang lain,akupun slalu ingin deket slalu ma orang tua
slalu dipenuhi oleh kasih dan sayang mereka
selalu terpenuhi semua permintaan ...
tapi ...
aku dari kluarga yang sederhana
orang tuaku sbuk dengan segala kerjaan
jadi aku terbiasa melakukan apapun sendiri tanpa mereka
gimana mau bermanja sedang kasih sayang pun kurang ..
gimana ingin segala terpenuhi sedang perhatian pun jarang sekali
Rencana NYA memang selalu indah ..
dewasa kini aku dah biasa sendiri
berusaha sendiri tuk mendapatkan apa yg kuingini
tanpa harus membebani 
bahkan kubisa sedikit merigankan beban orangtua ...
dewasa kini aku dah biasa sederhana
tak mampu mendapatkan yg diinkan pun dah biasa
tapi aku tak berputus asa
karna diluar sana masih ada ribuan bahkan jutaan 
yang munkin jauh lebih menderita
ALHAMDULILLAH ..
puji syukur pada Yang Maha Mengetahui ..
Dia tlah mendidikku dari dini
tentang mandiri dan sederhana

Ketika aku mulai mengenal cinta
pernah aku jatuh bangun karenanya
pernah airmata ini sering tumpah karenanya
pernah hati ini tak tenang karenanya
pernah pikiran ini jauh melayang karenanya
tapi ..
semua itu adalah bagian dari rencanaNya
yang kemudian mendekatkan aku dengan Nya
itu awal dari hidayah
semuanya penuh akan hikmah
sungguh indah 
semua itu adalah bagian dari rencanaNya
yang akhirnya menjadikanku lebih kuat dan tegar
lebih dewasa tuk menjalani sisa hidup ini
begitulah Dia
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

dan sekarang ..
aku tak akan terlalu khawatir dengan masa depan
aku yakin ..
Dia juga merencanakan sesuatu yang paling baik
dari yang terbaik
seperti yang sudah
karna hanya DIA yang Mengetahui yang Ghoib itu
aku  yakin itu ...

Alhamdulillah .. 
trimakasih YA ALLOH ...