CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 06 November 2010

"06-11-2010"

Dia wanita .. dan dia mendekati 
Apa memang itu yg harus dilakukannya
Tak malukah dia dengan kodratnya sebagei perempuan hingga dia harus menawarkan cinta
Cinta yang tak pernah kumengerti  ..
Ach ... munkin ini hanya perasaanku,
aku gak boleh egois
aku harus berani melepasnya 
melepaskan jeratan yang menyiksa batinnya
munkin ini bisa membuatnya melupakanku
melupakan cintanya yag dulu pernah diberikan padaku
melupakan aku yang dulu pernah menorehkan luka dihatinya
munkin ini awal dari kebahagiaan dia ...
munkin wanita itu yang terbaik buatnya 
kamu .. yang dulu pernah ada 
maafkaan aku krna pernah melukaimu
tapi semua demi baktiku
biarlah kita begini
munkin ini sudah takdir Illahi ...
kamu .. yang pernah mengisi
semoga Alloh memberimu yang terbaik
yang pantas tuk kau sanding
tuk jadi pendamping ...
kamu .. yang pernah hadir
semoga rasa cintamu tak pernah pudar padaNya
bertambah hari takwamu meninggi
bertambah jam imanmu mendalam
kamu .. yang slalu kusayang
semoga ukhwah ini selalu terjaga
bersama cinta dan sayang tuk mengharap ridho Alloh semata ...




"by.. lusya"






•٠·˙Pelajaran Berharga Dari Gadis Kecil ˙·٠•

Seorang gadis kecil pulang dari sekolah. Setibanya di rumah, ibunya melihat anak putrinya dirundung kesedihan. Maka ia pun bertanya kepada putrinya itu tentang sebab kesedihannya.
Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam ak...an mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.”

Ibu: “Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku.”

Anak: “Benar, wahai ibu, akan tetapi ibu guru tidak menghendakinya.”

Ibu: “Baiklah, wahai putriku, guru itu tidak menghendaki, tetapi Allah meng­hendakinya. Lalu siapakah yang akan kamu taati? Apakah kamu akan mentaati Allah yang telah menciptakanmu dan membentukmu, serta yang telah mengaruniakan kenikmatan kepadamu? Ataukah kamu akan mentaati seorang makhluk yang tidak mampu memberikan manfaat dan madharat kepada dirinya?”

Anak: “Sesungguhnya saya akan taat kepada Allah.”

Ibu: “Bagus, wahai putriku, kamu tepat sekali.” 

Pada hari berikutnya, gadis kecil itu pergi dengan mengenakan baju yang panjang. Tatkala ibu guru melihatnya, ia langsung mencela dan memarahinya dengan keras. Gadis kecil itu tidak mampu memikul amarah tersebut, ditambah lagi oleh pandangan teman-teman perempuannya yang mengarah kepadanya.

Tidak ada yang ia lakukan selain berteriak menangis. Kemudian, gadis kecil itu mengeluarkan kata-kata yang besar maknanya meski sedikit jumlahnya, “Demi Allah, saya tidak tahu siapa yang akan saya taati, anda ataukah Dia?”

Ibu guru itu pun bertanya, “Siapakah Dia itu?”

Anak itu menjawab, “Allah. Apakah saya harus taat kepada anda, sehingga saya mesti memakai pakaian seperti yang engkau kehendaki, tetapi saya berbuat maksiat kepada-Nya. Ataukah saya mentaati-Nya dan tidak mentaati engkau? Ah, biarlah saya akan mentaati-Nya saja, dan apa yang terjadi terjadilah.”

Aduhai, betapa agungnya kalimat yang keluar dari mulut si kecil itu. Sebuah kalimat yang menampakkan wald (ketaatan) yang mutlak kepada Allah. Gadis kecil itu bertekad untuk berpegang kuat dan taat ke­pada perintah Dzat Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa
Akan tetapi….apakah bu guru itu hanya berdiam saja darinya?

Ibu guru itu meminta dipanggilkan ibu si anak kecil tersebut. Apa yang ia inginkan darinya?

Maka datanglah si ibu itu…

Ibu guru berkata kepada ibu anak kecil itu, “Sesungguhnya putri anda telah menasihatiku dengan nasihat paling besar yang pernah aku dengar di sepanjang hidupku.”

Benar, ibu guru telah mengambil pelajaran dan nasihat dari murid kecilnya. Ibu guru yang mengajarkan pendidikan dan telah mengambil bagian yang besar dari ilmu.

Seorang guru yang ilmunya tidak dapat menghalanginya untuk mengambil nasihat dari seorang gadis kecil yang mungkin seusia dengan putrinya.

Salam penghormatan, semoga terlimpahkan kepada guru ini. Salam peng­hormatan juga untuk gadis kecil yang telah memberikan pendidikan Islamiyah dan telah berpegang kepadanya.

Salam penghormatan untuk sang ibu yang telah menanamkan dalam diri putrinya rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Seorang ibu yang yang telah mengajarkan kepada putrinya rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Wahai ibu-ibu muslimah, di depan anda lah anak-anak anda. Mereka seperti adonan tepung. Anda bisa membentuknya sebagai-mana yang anda kehendaki, maka bersegera-lah untuk membentuk mereka dengan bentuk yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Ajarkanlah shalat kepada mereka
Ajari mereka ketaatan kepada Allah
Ajari mereka untuk bisa tetap tegar dan kokoh di atas kebenaran
Ajarkanlah semua itu kepada mereka, sebelum mereka menginjak usia baligh.
Karena jika pada saat mereka masih kecil tidak mendapatkan pendidikan yang baik, maka sesungguhnya anda sekalian akan menyesal dengan penyesalan yang besar, karena mereka akan menjadi anak-anak yang menyimpang pada saat mereka telah dewasa.

Gadis kecil ini tidak hidup pada zaman Sahabat dan juga Tabi’in. Sesungguhnya ia hidup pada zaman modern sekarang ini.

Ini menunjukkan bahwa, kita bisa menciptakan generasi-generasi semisal gadis kecil tersebut dengan izin Allah. Seorang gadis kecil yang bertakwa lagi berani untukmenampakkan kebenaran serta tidak takut akan cemohan dan ejekan orang orang, demi membela agama ALLOH.

Wahai saudariku yang beriman, inilah putrimu. 
Ia berada dihadapanmu, 
berilah ia air minum takwa dan kesalihan
Perbaikilah lingkungannya dengan cara menjauhkannya dari air yang kotor, serta bakteri yang membahayakan. 
Hari-hari telah berada dihadapan anda, 
Perhatikanlah apa yang akan anda perbuat,
terhadap amanah yang telah dititipkan kepada anda,
Oleh ALLOH Tuhan Pemilik langit dan bumi.

Kamis, 04 November 2010

❀.Untuk Suami Yang Mengkhianati.❀

       ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ

dear, Suamiku yang kusayang


Assalamualaykum Warohmatulloh Wabarokatuh ..

Sayang .. kira" 8 tahun sudah menjalani bahtera rumah tangga kita,
Sungguh aku beruntung bisa meiliki suami yang baek, penyayang, sabar dan perhatian dengan istri.
Cintamu tak kan pernah tergantikan oleh yg lain dihati ini, meski oleh harta ataupun tahta. Bahagiaku adalah hidup bersamamu meski dengan semua kesederhanaan bahkan kurang.


Sayang ... masih ingatkah kamu, 8 tahun yang lalu dimana kita mengikrarkan janji setia yang ALLOH sebagai saksi, yang mulai dari hari itu kita adalah pasangan suami istri ... ???
sungguh, itulah hari yang bahagia setelah hari kau melamarku dimalam itu.
Pernikahan kita memang suci dan semoga kita bisa menjaga kesucian ini. Biar kita dapat trus bersama sampai kesyurga nanti .. amiin

Sayang ... teringat juga olehku saat hari dimana aku mulai sering muntah" .. lemes .. gak nafsu makan .. dan akhirnya aku positif hamil .. ALLOH HU AKBAR .. itulah kata yng terucap olehmu sayang, kemudian kou kecup keningku ... kau sangat bahagia saat itu karna sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah, yang semoga darinya kau bisa menjadi panutan, seseorang yang patut tuk diteladani.. bukan dibenci. 
bahkan mulai hari itu kau sangat memanjakanku dan tentunya perhatianmu pun gak pernah beralih ke yang lain ... aku sayang kamu suamiku ...


sayang ... 9bulan sudah aku menjalani hari" yang sebenarnya berat bagiku, karna kemana' aku harus dengan sikecil dalam kandunganku.. tapi hal itu tak pernah membuatku berputus asa bahkan aku bersuka cita karna dari rahimku, aku melahirkan keturunanmu. itu indah buatku sayang ..
apalagi kalo tiap malam kamu sering berkhayal dengan sikecil ... kau akan menjadikannya orang yg kuat .. bukan kuat dengan ototnya tp kuat jiwanya .. yang kan menjaga ibunya dari yang menyakiti .. "maka, apa kamu rela jika ternyata nanti anakmu adalah musuhmu sendiri ???"
aku takut itu sayang ...

Sayang ... hari kelahiran anak kita akan tiba, aku melihat seraut kecemasan dari wajahmu .. bahkan lebih cemas dari aku sendiri. Kau selalu menguatkanku .. dan aku pasti kuat sayang tuk mempertaruhkan nyawa demi anak kita. Saat itu kau disampingku, tak pernah berhenti bibirmu menyebut asmanya .. tak pernah lalai hatimu berdoa tuk keselamatan aku istrimu dan anak kita.  Dan untuk pertama kalinya terdengar suara si kecil .. sujud kau kepadaNya .. alhamdulillah .. puji syukur kepadaNya sayang .. Dia Yang Maha Pengasih masih memberi kita kesempatan tuk menjaga amanahNya. yach .. anak kita adalah amanah dariNya yang harus kita jaga dengan penuh cinta karna nanti diakhirat kita kan dimintai pertanggung jawabnya "maka, apa kamu masih berfikir tuk menyia"kannya hanya untuk mencari kesenangan ndri sayang ???"
renungkanlah itu sayang ...


Sayang ... saat kamu sakit dan setiap malam ku harus menjagamu .. melayanimu .. membersihkan tubuhmu .. aku tak pernah kisahkan itu. Aku ikhlas sayang .. bahkan saat kau tak tahan dan kau muntah dibajuku, akupun masih bisa terseyum tuk mu. Saat dapurku tak bisa lagi mengpul krna tulang punggung klurga sakit, akupun merelakan semua barang berharga warisan ibuku kujual demi mengobati sakitmu dan mengisi perut kita yang lapar. Aku rela kehilangan harta benda tapi aku gak rela melihatmu terbaring lemas dan menanggung sakit yang tidak terperit .. aku gak tahan sayang ...
 

Sayang .. enggak selamanya hidup selalu diisi oleh kebahagiaan .. hingga akhirnya kini aku istrimu tidak ada artinya lagi buatmu .. bahkan pengabdianku.
munkin karna bentuk tubuhku yang tak bagus lagi seprti awal pertama kali kita kenal,
munkin karna sekarng ayu diwajah pun pudar krna kemakan usia dan pikiran,
munkin karna aku juga pernah mengecwakanmu dalam melayanimu,
munkin karna aku .... entahlah sayang ... hanya kau dan Dia yang tau sampai kau harus menghianatiku ...

Sayang ...
Senyummu adalah bahagiaku
Ceriamu adalah dambaku
Gelisahmu adalah kebimbanganku
Air matamu adalah kesedihanku
Kau pelipur lara dukaku
Kau pengiring suka citaku

Dan sampai kapanpun aku tetap mencintaimu suamiku ...


"yang selalu mencintaimu" 

 

 ________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

ƸӜƷ ...Ketika Suami SElingkuh... ƸӜƷ

                 ✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿.



Bismillah ...

"Dikhianati ??? "
Naudzubillah ... jangan sampe lah ya .. pengennya^^ tapi jika hal itulah yang terjadi pada diri kita atau sahabat kita .. ??? astagfirulloh hal adzim ..
Sahabatku .. sakit dan perih memang jika kesetiaan kita dibalas dengan pengkhianatan, Apalagi dia adalah belahan jiwa kita..seseorang yang kita sebut suami, Tercabik cabik rasanya hati sang istri ini.
ada sebuah puisi ...

Aku disini terdiam
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut
Seolah cahaya hilang di telannya,

Ku mencintai bukan membenci
Ketika ku coba untuk memahami
Arti cinta sebenarnya
Tapi kenapa hanya luka yang ku dapat,

Kini ku coba untuk merajut kembali sehelai demi sehelai
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan
Dengan sebuah silet tajam
Kau sayat seolah kau tak mempuyai rasa,

Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Karna ku mencintai
Bukan ,aku yang di cintai
Karna kuingin bertahan
Demi sang buah hati yang jadi pujaan

Sesungguhnya Tuhan melihat
Mendengar
Dan mersakan
Apa yg kurasa
Dia tak diam
Tapi dia selalu mendengar do’a ku
Suatu saat kau akan tau
Arti cinta sebenar nya..

Sangat memprihatinkan memang untuk istri yang ditinggal selingkuh oleh suami. Apalagi low dah punya anak.
Tapi ingatlah 1 hal semua yang terjadi dalam keseharian kita adalah ada dalam “skenario Allah”.. jadi jika saya boleh menyarankan.. (Islam mengajarkan demikian) coba melakukan “perpisahan tempat tidur” lebih dahulu. Dan cari kesempatan yang paling bagus untuk bicara dengan suami dari hati kehati. Cari jalan keluar yang terbaik.  Bila istri memang tidak ingin bercerai coba tawarkan kepada suami klo dia mau beristri lagi.
memang untuk wanita hal ini sangat menyakitkan, tetapi coba istri renungkan dengan kepala dan  hati yang jenih....
apakah istri merasa lebih baik/mulia menjadi istri tunggal tetapi dalam kenyataannya tidak demikian?
manakah yang merupakan suatu kehinaan bagi seorang wanita, suaminya memiliki istri lain yg haq, atau memiliki istri yang lain tapi zina?
apakah sang istri lebih mengutamakan keegoisan  atau kesucian tali pernikahan ?
Sedangkan istri sudah mempunyai anak yang sangat membutuhkan sosok bapak ??

Dan juga intropeksi diri. Bercermin .. Dimana salahku ??
Sudah benarkah pelayananku kepada suami selama ini ??
Apa selama ini aku lalai dengan hak dan kewajibanku sebagai istri kepada suami ??

Selama itu sang istri coba banyak mendekatkan diri pada Allah.., berpuasa, berdzikir, tillawah, tahajud..dan amalan2 lain.. sejauh istri sanggupkan diri. Menangislah dan mengadulah sebanyak mungkin saat itu pada Allah.. (Nabi Muhammad saw melakukan hal yang sama.. bahkan hingga mata dan kaki beliau bengkak karena lamanya beliau bersujud dan menangis.. Subhanallah)
Setelah istri merasa lebih tenang dan bisa menguasai emosi.. coba lakukan, sering “bertanya” kepada Allah.. melalui sholat Tahajud, sholat istikharah.. (ada sebagian ulama yang mengajarkan untuk setelah sholat istikharah/ tahajud.. berdoa dan membuka Al-Quran.. bagian yang terbuka istri baca.. insya Allah itu jawaban Allah. Tetapi sekali lagi.. semua ini istri lakukan setelah hati istri “dingin”)

Saran saya yang lain adalah, Sebaiknya istri, membicarakan situasi istri dengan orang-orang yang istri percaya sungguh-sungguh dan orang tersebut telah mempunyai ketaqwaan cukup. Agar keputusan istri nantinya tak salah langkah. Ataupun pembicaraan istri akan disampaikan pada banyak orang yang tidak berkepentingan. Cukuplah Allah sebagai penolong.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS 2:216)

nb: "maaf mbak 'y' hanya ini yang bisa lulu sampaikan buat mbak"

.................✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿.................

¸.•❤•.Ijinkan Abang Menikah Lagi.•❤•.¸

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

“Sayang, Abang minta izin untuk nikah lagi ya,” Aliyah yang sedang melipat kain, terdiam seketika. Mungkin kaget. Adakah pendengarannya kian kabur lantaran usianya yang kian beranjak. Adakah dialog tadi hanya dilafazkan di dalam TV, sementara TV juga sedang menyala. Tapi, ahh bukanlah. TV sedang menayangkan iklan Sunsilk, mustahil sudah ada siri baru iklan Sunsilk?

Dia menghela nafas panjang.
Dia memandang sekali imbas wajah Asraf Mukmin, kemudian tersenyum. Meletakkan kain yang telah dilipatnya ditepi, bangun lantas menuju ke dapur. Langkahnya diatur tenang. Segelas air dingin diteguk perlahan. Kemudian dia ke kamar Balqis, Sumayyah, Fatimah. Seperti biasanya, mencium puteri-puterinya sebelum dia masuk tidur. Dahulu, semasa puterinya kecil lagi, hal itu rajin dilakukan dengan suaminya. Kini, anak-anak kian beranjak remaja. Setelah itu  dia kembali kepada suaminya.

3070746891_04feff576d

Asraf Mukmin hanya diam, membatu diri. Dia amat mengenali isterinya. Jodoh yang diatur keluarga hampir 16 tahun yang lepas menghadiahkan dia sebuah keluarga yang bahagia, Aliyah adalah tipe isteri solehah. Namun, kehadiran Qistina, gadis genit yang mempunyai jabatan sekertaris dipersahannya benar-benar membuat dia lemah.

“Kau mampu Asraf, dengan gaji mu, aku rasa kau mampu untuk beri makan 2 keluarga,” dukung Hanif, teman sekantornya menguatkan lagi hujah apabila dia berdepan dengan Aliyah.

” Abang Asraf, Qis enggak masalah. Qis sanggup dimadu jika itu yang ditakdirkan. Bimbinglah Qis, Qis butuh seseorang yang mampu memimpin Qis,” masih terngiang-ngiang bicara lunak Qis."

Akhir-akhir ini, panas rasanya punggung dia di rumah. Pagi-pagi, selesai solat subuh, cepat-cepat dia bersiap untuk ke kantor. Tidak seperti biasanya, dia akan sarapan bareng bersama isteri dan anak- anaknya. Aduhai, pesona Qis gadis kelahiran Bandung itu benar-benar menjerat hatinya.

” Abang , Aliyah setuju dengan permintaan Abang. Tapi, Aliyah mau ketemu dengan wanita tu,” Lembut dan tenang sayup-sayup suara isterinya. Dia tahu, Aliyah bukan seorang yang mudah emosi. Aliyah terlalu sempurna, baik tetapi .. ahh hatinya kini sedang mengilai wanita yang jauh lebih muda.

“Bawa dia ke sini, tinggalkan dia bersama Aliyah selama 1 hari saja, boleh?” susah benar permintaan isterinya. Hendak  apakan buah hatinya itu? Namun, tanpa sedar dia menganguk, tanda setuju. Sebab, dia yakin isterinya tidak akan melakukan hal-hal yang bukan-bukan. Dan hakikatnya dia seharusnya bersyukur. Terlalu bersyukur. Kalaulah isterinya itu wanita lain, munkin perang dunia yang akan jadi jawabannya. Melayanglah si periuk atau ember Ehhh, itu zaman dulu-dulu. Zaman sekarang ni, isteri-isteri lebih bijak. masa seee ??? ^__^

Teringat dia tentang kisah seorang tentera yang disiram air panas, gara-gara menyampaikan keinginannya untuk menambah istr lagi . Kecacatan seumur hidup diterima sebagai hadiah sebuah perkahwinan yang tidak sempat dilangsungkan. Dan dia, hanya senyuman yang didapat dari Aliyah.

“Apa, mau nyuruh Qis ketemu dengan isteri Abang,” mendelik bulat mata Qis yang berwarna hijau. “Kak Aliyah yang minta,” masih lembut dia membujuk Qis.
“iya, tapi apa yang mau dilakukannya ma  Qis?” “ Qis takut, bisa -bisa dia bunuh Qis!” terkejut Asraf Mukmin. “Percayalah Qis, Aliyah bukan seperti itu orangnya. Abang dah lama hidup dengannya. Abang ngerti,” Qistina mengalih pandangannya.

Mau apa bakal madunya ingin berjumpa dengannya? Dia sering disuguhkan dengan berbagai cerita isteri pertama membuli isteri kedua. Heh, ini Qistina. Jangan berharap bisa membuli aku. Desis hati kecil Qistina.
Hari ini genap seminggu Qistina cuti . Seminggu jugalah dia merindu. Puas mencoba untuk menghubungi Qistina, namun tidak berhasil. teman serumah menyatakan mereka sendiri tidak mengetahui ke mana Qistina pergi. Genap seminggu juga peristiwa dia menghantar Qistina untuk dipertemukan dengan Aliyah. Sedangkan dia diminta oleh Aliyah bermunajat di Masjid Ar-Rahman. Di masjid itu, hatinya benar-benar terusik. Sekian lamanya dia tidak menyibukkan dirinya dengan aktiviti keagamaan di masjid Ar_Rahman.

Dulu, sebelum dia mengenal Qistina, Tiap malam dia  bersama Aliyah serta anak-anaknya, berjemaah dengan jemaah masjid lainnya. Kemudian menghadiri majlis kuliah agama. Membaca Al-Quran  itu adalah kesukaannya. Namun, lenggok Qistina melalaikannya. Harumnya Qistina memudarkan bacaan al-Qurannya. Hatinya benar-benar sunyi. Sunyi dengan tasbih, tahmid yang sering dilagukan. Seharian di Masjid Ar-Rahman, dia coba mencari dirinya, Asraf Mukmin yang dulu. Asraf Mukmin anak Imam Kampung Seputih. Asraf Mukmin yang asyik dengan berzanji. Menitis air matanya. Hatinya masih tertanya-tanya, apakah yang telah terjadi pada hari itu. Aliyah menunaikan tanggungjawabnya seperti biasa. Tiada kurangnya pelayanan Aliyah. Mulutnya seolah-olah terkunci untuk bertanya soal calon madu Aliyah.

Tit tit… sms masuk. “Qis minta maaf. Qis bukan pilihan terbaik utk Abang jadikan isteri. Qis tidak sehebat kak Aliyah. Qis perlu jadikan diri Qis sehebat dia untuk bersama Abang.”

Diatas meja disamping hpnya, ada sekeping sampul besar.

Kepada: Asraf Mukmin, Suami yang tersayang…

Asraf Mukmin merasa sangat heran. Sampul berwarna cokelat yang berukuran  A4 itu dibuka perlahan.

.... ♥♥ .... ♥ ......................... ♥♥........................ ♥♥ .... ♥....

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Salam sejahtera buat suami yang tercinta, moga redhaNya sentiasa mengiringi jejak langkahmu.
   "Abang yang dikasihi, genap seminggu setelah pertemuan Aliyah dengan Qis. Terima kasih kerana Abang membawakan Aliyah seorang calon madu yang begitu cantik. Di sini Aliyah kemukakan penilaian Aliyah.

1. Dengan ukuran badan ala model, dia memang mengalahkan Aliyah yang sudah tidak nampak bentuk badan. Baju- bajunya memang mengikut peredaran zaman. Tapi, Aliyah sayang Abang. Aliyah tak sanggup Abang dijerat ke neraka karana menanggung dosa. Sedangkan dosa Abang sendiri pun, masih belum mampu untuk dijawab di akhirat sana , apalagi Abang mau menggalas dosa org lain. Aliyah sayang Abang…

2. Aliyah juga mengajak dia memasak. Memang pandai dia masak, apalagi western food. Tapi, Aliyah sayang Abang. Aliyah tau selera Abang hanya pada lauk pauk kampung. Tapi tak taulah  Aliyah kalau-kalau selera Abang sudah berubah. Tapi, Aliyah masih ingat lagi, saat kita sekeluarga singgah di sebuah restoran western food, Abang muntahkan semua makanan western food tu. Lagi satu, anak-anak kita semuanya ikut selera ayah mereka. Kasian nanti,  anak-anak kita gak ikut makan. Aliyah sayang Abang…

3. Aliyah  mengajak dia solat berjemaah. Kalang kabut dibuatnya. Aliyah minta dia jadi Imam. Iya lah, nanti dia akan menjadi ibu pada zuriat Abang yang lahir, jadinya Aliyah harapkan dia mampu untuk mengajar anak-anak Abang untuk menjadi imam dan imamah yang beriman. Tapi, kalau dia sendiri pun kalang kabut memakai mukena… Aliyah sayang Abang…

Abang yang Aliyah sayangi, cukuplah rasanya penilaian Aliyah. Kalau diungkap satu persatu, Aliyah tak berrdaya. Abang lebih memahaminya. Ini penilaian selama 1 hari, Abang mungkin dapat membuat penilaian yang jauh lebih baik, lebih dari Aliyah mengenalinya.

Abang yang dicintai, di dalam sampul ini ada surat keizinan berpoligami. Sudah Aliyah tandatangani. Juga  tiket penerbangan ke Bandung. Jika munajat Abang di Masjid Ar-Rahman memantabkan keinginan Abang ini, ambillah surat ini, isi dan pergilah kepada Qistina. Oh ya, lupa mau bilang, Qistina sudah ada di bandung. Menunggu Abang… Aliyah sayang Abang…

Tetapi jika Abang merasakan Qistina masih belum cukup hebat untuk dijadikan isteri Abang, pergilah cari wanita yang setara dengan Aliyah… Aliyah sayanga Abang.
Tetapi, jika Abang merasakan Aliyah adalah isteri yang hebat untuk Abangg.. tolonglah bukakan pintu kamar ni. Aliyah bawakan sarapan kegemaran Abang, roti bakar sama teh susu buatan Aliyah.

Salam Sayang, Aliyah Khairin

.... ♥♥ .... ♥ ......................... ♥♥........................ ♥♥ .... ♥....

Tangannya lantas membuka pintu kamarnya. Di situ berdiri Aliyah Khairin bersama dengan hidangan sarapan pagi kegemarannya.
 

3041129834_5fe946d55f

Dia tersenyum!
Benar, tiada isteri sehebat Aliyah isterinya!

Tanpa bimbinganMu aku akan hanyut,
tak mengenal diri, gagal menilai
aku lemah tanpamu

Engkaulah segalanya,
tanpaMu siapalah aku .. ??

Taubatku belum sempurna, bantulah aku
aku lemas dalam doa
aku hina dengan noda
tiada lain yang ku harap
rahmad dan penganpunanMu
agar aku menjadi hamba
yang mengenalmu
dan mencintaiMu sepenuhnya ...








________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

Rabu, 03 November 2010

♥●•٠·˙Tentang Keset!aan˙·٠•●♥



      ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ

Hari itu, pelajaran Embriologi yang membosankan ditiadakan. Karena ibu dosen yang bersangkutan tidak datang. Aku dan teman-teman bisa bernafas lega, karena otak bisa diistirahatkan dari gambar-gambar perubahan bentuk yang susah sekali untuk di mengerti. Namun, ada sesuatu yang terasa lain .. “menurutku, tidak biasanya Ibu absen”, . Dalam keadaan sakit sekalipun, ibu memaksakan diri datang.

Jujur saja, dunia kuliah kadang menjemukan. Dalam canda, sering aku dan teman-teman melontarkan pertanyaan “Kapan ya giliran si ibu sakit ?”. Sulit juga mencari standar sakit buat Ibu, karena sudah sekitar lima tahun beliau berperang melawan kanker. Padahal menurut prediksi dokter luar negeri yang menangani pengobatannya, seharusnya diperkirakan dua tahun yang lalu usianya habis. Ternyata Alhamdulilah, sampai kini Ibu masih segar bugar.

Dalam kegembiraan, mau tidak mau ada juga rasa gelisah yang hadir dalam pikiranku “Ada apa dengan ibu yah ? “. Masih teringat senyum dan semangat Ibu saat memberi kuliah seminggu yang lalu. Walau sebelah matanya sudah diperban. Namun, sedikitpun tidak terbersit wajah putus asa. Seperti lazimnya terlihat pada pasien penderita kanker lainnya. Saat sedang merenung, tiba-tiba muncul Bang Rudi (asisten ibu) sambil berkata, “Ibu masuk Rumah Sakit.”, ujarnya. Kontan, diam-diam muncul pertanyaan di hati… ” Buah dari doa kita kah ?”. Mata-mata yang tadinya jail berubah jadi sendu. Inikah saatnya perjuangan Ibu berakhir ?, pikirku kembali.

Perlahan. ., aku dan teman-teman melangkah ke kantor Jurusan dengan alam pikiran masing-masing. Tepat di depan Dekanat, Suami ibu yang juga dosenku melintas dan menyapa dengan keramahannya yang khas “Habis kuliah ya? Kuliah apa ?”, sapa beliau.

Lalu, Bagai berondongan senapan mesin, kami semua ingin bersuara untuk menjawab sambil mengajukan perrtanyaan, “jadwal kuliah sama Ibu Pak, tapi kami dapat kabar Ibu dirawat.” “Ibu nggak apa-apa kan Pak ?”, “Ibu kenapa Pak? “, tanya kami.
Sambil tersenyum, Bapak tersebut menjawab “Ibu anfal semalam, menurut dokter … kanker ibu sudah menjalar ke kepala sehingga harus dioperasi, mohon doa dari kalian semua” , ujar beliau penuh harap.

“Wah, gue salut banget sama Bapak. Beliau gagah. padahal ibu nggak gitu cantik, ga punya anak lagi tapi setianya itu. gue benar-benar salut deh !” tiba-tiba Anti nyerocos tanpa diminta. “Gue mau deh jadi isteri keduanya Bapak” tambah Anti lagi, kontan semua rekanku menjadi tertawa.

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤••❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________
Hari itu, sudah dua pekan Ibu dirawat di Rumah Sakit, namun selalu saja cari-cari alasan untuk tidak menjenguk beliau. Kuliah Exacta-lah, Jadwal kuliah dan praktikum yang sangat padat lah, belum lagi setumpuk tugas dan laporan yang harus diselesaikan. Kalaupun ada waktu, siang hari di saat mentari sedang bersinar garang. Melelahkan.

Dari kejauhan, di ujung koridor.. wajah Bapak terlihat sendu, tidak seperti biasanya. “Apa yang terjadi dengan ibu yah ?, tanyaku. “Jangan-jangan.” , diriku mulai berpikir cemas.
Kali ini, setengah berlari aku dan teman-teman menyongsong Bapak, tidak sabar ingin dapat jawaban.

“Pak, maafin ya.. kami belum sempat menjenguk ibu.” Dengan penyesalan yang dalam Dida membuka percakapan.

“Bapak ngerti. ” , sambil tersenyum, walaupun dalam sorot matanya tidak bisa menyembunyikan kesenduan.

“Ibu kalian mulai tidak sadarkan diri, dan juga Bapak telah melakukan kesalahan”, kata beliau memulai ceritanya pada kami. “Dua hari yang lalu, ujar beliau, seperti biasa Bapak papah Ibu ke kamar kecil. tapi Bapak ceroboh sehingga Ibu tergelincir. bapak spontan menarik tangan Ibu agar jangan jatuh. Ibu memang tidak jadi jatuh, tapi tangan kiri Ibu patah, sesalnya.

Namun, dalam sakitnya Ibu masih bisa tersenyum dan menghibur. bahwa itu bukan salah Bapak”, kata beliau sambil merenung.

Belum selesai Bapak bercerita.., bulir-bulir air mata beliau perlahan turun menuruni pipinya.
Suasana itu pun membawa kami jadi ikut bersedih, sehingga menangis bersama. Aku pun bertanya dalam hati, kenapa dalam duka kebersamaan itu baru terasa ?, Ya Rabb, beri kami kesempatan untuk tetap menikmati semangat Ibu, harapku. Entahlah, mungkin doa yang sama terucap dari batin masing-masing ketika itu.

Sore itu, kami akhirnya menjenguk Ibu ke Rumah Sakit. Dan memang Ibu mulai tidak sadarkan diri. Dia mengigau. Sebentar-sebentar memanggil Bapak. Lalu dengan setia, Bapak mengusap tangan Ibu yang mulai bengkak karena telah lama dipasok infus dan terus berbaring. Dengan tatapan cinta dan senyuman Bapak membesarkan hati Ibu dan meyakinkannya bahwa ibu Insya Alloh bisa sembuh.

Pemandangan itu meluluh lantakkan segala kearoganan. Sampai akhirnya ada seorang teman Bapak bersuara “Sebenarnya istrimu sudah lama ingin menghadap Rabbnya, tapi kasih sayangmu masih membelenggunya, sehingga dia belum bisa pergi tenang. Lepaskanlah dia.. biarkanlah dia kembali. Allah mencintainya lebih dari cinta yang kau punya. Yakinlah saudaraku ! Allah pun takkan mengambilnya tanpa restumu, orang yang telah menjaga cinta yang dititipkan-Nya”, jelas bapak tersebut memberi nasehat.

Genangan air mata yang tadi tertahan, sekarang meluncur deras . mengiringi perjuangan seorang hamba mempertaruhkan cintanya. Semua terpaku diam.. hening..
“Ya Rabb, bantu Bapak untuk mengikhlaskan Ibu pergi. Jangan hukum Bapak karena rasa cintanya” , kataku dalam hati ini berharap.

Lalu, dengan suara tersendat, Bapak berujar “Pergilah kekasih hatiku. sudah banyak kebahagiaan yang kau beri untukku, dengan sabarmu telah kau buat aku SETIA, dengan ketegasanmu telah kau antar aku menjadi seorang yang berarti. Dia lebih mencintaimu sayang. kembalilah kepadanya dengan tenang. Semoga kedamaian rumah tangga yang selama ini kita bina akan mempertemukan kita kembali di surga-Nya. Aku mencintaimu isteriku. Asyhaadu allaa ilaaha illallaah wa asyhaadu anna muhammaadurrasuulullaah..” Bapak terkulai di dahi Ibu. seakan tak rela berpisah. Ibu pun tersenyum perlahan. Dan ternyata itulah senyumannya yang terakhir.

“Innalillaahi wa ina ilaihi raaji’un.”

Ibu kembali ke pangkuan Yang Kuasa. Akankah Embriologi tetap menjemukan ?

Tidak !! Kami harus semangat. tidak boleh gagal ! Setidaknya, Ibu tetap bisa tersenyum dari alam sana. karena perjuangannya tidak sia-sia.

“Ringankan siksa Ibu di kuburnya ya Rabb. Izinkan Ibu tetap tersenyum dalam menjalani penantian menunggu hisabnya. Beri kami semangat dan ketabahan seperti yang Ibu punya ya Allah. Sampaikan kalau kami sangat kehilangan.

Ampuni kesalahan kami pada Ibu. Kami menyayanginya ya Rahman” Saudaraku yang baik. mungkin kesetiaan menjadi lain artinya dalam versi sahabat semua. Mudah-mudahan cerita ini menjadi bahan renungan, bahwa setia itu tidak diukur oleh faktor yang tampak, tapi lebih didominasi oleh komitmen dan cinta yang terarah. Mudah-mudahan SETIA yang terbentuk hanya berasal dari cinta kepada Allah.

Wallaahu’alam

 ________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________


Selasa, 02 November 2010

~*~ !BU ku .. ~*~


oleh LuLü Sañg ÌlåläNg

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

Ibuku adalah wanita yang sangat sederhana sekali
Ibuku juga  hanyalah seseorang yang polos dan lugu
Ibuku yang hanya mampu bersekolah hingga sekolah dasar
Ibuku bahkan tidak bisa sms an seperti anak jaman sekarang

Ibuku juga  tidak terlalu pintar dalam berkata kata
Apalagi harus tahu bagaimana menggunakan psikologi anak
Ibuku juga sering cepat tersinggung dan marah-marah
Pastinya jauh sekali jika dibandingkan dengan ibu ibu kalian

Meskipun ia penuh kesederhananan  dan keluguan
Bahkan juga bukan orang yang hebat sekali dalam beribadah
Tapi ibuku wanita berprinsip yang sangat jujur dan lurus
Tak pernah sedikitpun ia menjelekan, apalagi merugikan orang lain

Uniknya lagi ibuku tidak peduli akan dirinya dibanding anaknya
Ia tidak begitu peduli bagaimana penampilan dirinya sendiri
Pernah beberapa kali kulihat pakaianya ada robek dibagian tertentu
Beliaupun berkata, aku hanya ingin kalian memakai yang terbaik

Sebegitu seringnya aku membuatnya marah marah
Hingga mungkin tidak sedikit membuatnya menangis
Tapi ibuku adalah pemaaf sempurna yang tanpa  kata kata
Ketika kita tersenyum maka beliaupun telah lupa segalanya

Ibu... Berikanlahlah berjuta maaf pada  anakmu ini.......
Kutahu kini hanya engkaulah yang paling pedulikanku
Kutahu pula hanyalah engkau yang mempertaruhkan hidup untukku
Hanyalah engkau pula yang kan masuk lautan api hanya untuk anakmu

Ibu,... meskipun engkau bukan seorang yang pandai bicara
Aku anakmu ini sesungguhnya juga belajar padamu tentang rasa cinta
Karena ketika engkau menangis kurasakan hal yang sangat pedih
Dan aku sepertinya tidak rela ada pemandangan seperti itu dihadapanku

Terlalu banyak alasan untuk menjadikanmu ratu dirumah
Tak ada alasan pula untuk menduakanmu kecuali atas ijinmu
Engkaulah pelita bercahaya dan tempat berlabuh bagi anak anakmu

! lOve U !BU ...

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

Senin, 01 November 2010

ƸӜƷ.¸¸✿¸.•Perempuan Berjilbab Putih Di Victory Park•.¸✿¸¸.ƸӜƷ

Victory park merupakan salah satu taman di kota Causeway bay-Hongkong. Disanalah tempat kebanyakan mbak-mbak pahlawan devisa berlibur, karna tempatnya yang luas dan tersedianya tempat-tempat yang melayani semua kebutuhan mereka untuk mengurus semua keperluan saat tinggal di Hongkong, dari bank, kantor Imigrasi, ampe warteg juga ada disana :-D.
Saking lengkapnya kota Causeway bay ini, maka jangan heran kalau pas hari minggu atau tanggal merah kota yang sebenarnya indah ini berubah menjadi pasar murah dadakan saking banyaknya yang sowan :-D. Bayangkan aja untuk jalan 3 M aja btuh waktu berapa puluh menit karna jalannya berdesakan,
Hem, untuk yang hoby pake sendal japit siap-siap aja lecet karna jadi bola tendang (pengalaman pribadi ne :-D).
Yah, seperti itulah kira-kira situasi Vìctory park dihari libur.
Tapi bukan itu yang menggerakkan jari-jariku diatas keybord,
Ini kisah perempuan berjilbab putih Dengan pakaian yang sederhana tapi insyaalloh sudah menutup semua aurotnya.
Dengan santun dia mengajak orang-orang yang dihampirinya untuk menyedekahkan sedikit rizky untuk sodara" kaum dhuafa, Seperti melihat malaikat mengajak manusia ke jalan syurga gitu ^__^.


Seperti firman Nya dalam surah Al-baqoroh 254 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang" kafir itulah yang zalim”. (Al-baqoroh:254)
Pastinya para sahabat mengerti banget kan akan hari itu, harì kiamat yang pasti akan terjadi !!!

Tapi sayangnya enggak semuanya memperdulikan kehadirannya. Terasa berat hati sebagian dari mereka tuk merelakan beberapa dollar. Seandainya saja mereka tau bahwa dengan beberapa dollar yang mereka ikhlaskan dapat menolong yang lain, seandainya mereka tahu bahwa hal kecil juga bisa mendatangkan Rahmad Nya,
Seandainya mereka juga mengerti firman Alloh yang artinya,

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya dijalan Alloh seperti sebutir biji yang menumbuhkan 7tangkai, pada tiap tangkai ada seratus biji. Alloh melipat gandakan bgi siapa yang Dia Kehendaki, dan Alloh Maha Luas, Maha mengetahui” (Al-baqoroh 261).
Subhanalloh … sedikit yang kita berikan tapi dilipatgandakan apa yang akan kita peroleh nanti menurut kehendak NYa.

"Maka nikmat TUhanmu manakah yang engkau dustakan" (Ar-Rahman 13)
Seandainya mereka tahu, munkin mereka tahu tapi gak mau tahu.

Astagfirulloh hal adzim ...

Padahal bukan jadi persoalan untuk mereka jika harus menghabiskan ribuan dollar hanya untuk mengejar pakaian model terbaru, makan direstoran yang mewah, untuk hura-hura ataupun keluar masuk salon hanya untuk ganti style rambut.

Tapi syukur alhamdulillah diantara yang aku sebutkan  tadi, masih ada yang tergerak hatinya untuk menyelipkan lembaran ataupun recehan ke dalam kotak amal tersebut. Dengan penuh kekusyukan perempuan berjilbab putih itu memanjatkan selaksa doa untuk sang dermawan . Berharap apa yang diinfakkan akan bermanfaat dan mendatangkan berkah dunia dan akhirat. Tak lupa dia melemparkan senyumnya yang terlihat manis dìwajahnya meski sang wajah terlihat kusam karna debu saat dijalan,
Wajah yang peluh oleh keringat karna berjalan dibawah terik matahari dimusim panas, kadang terlihat pias oleh sang angin dimusim dingin yang menggigil. Tapi senyum itu tak pernah pudar. Senyum yang dimiliki oleh hati yang hanya mengharap ILLahi.

Dan rasa trimakasih yang tulus dia haturkan sebelum pamit untuk melangkah lagi. 


Perempuan berjilbab putih, semoga Alloh membalas semua kebaikanmu,
Biarlah keringat itu menetes berharap seperti itu pula menetes dosa-dosamu,
Biarlah jilbabmu panjang yang membuatmu gerah dimusim panas berharap nanti jadi tirai akan panasnya api neraka,
ßiarlah lelah kakimu berjalan berharap diakhirat nanti dimudahkan untukmu saat meniti jembatan,
Bukankah Alloh tak kan menyia nyiakan kebaikan meski sebesar zarrah … ???
Sahabatku,
Jangan boros hanya untuk keperluan duniamu tapi jangan kikir untuk bekal akhiratmu.


"Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridho Alloh dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti buah kebun yang terletak  didataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah buahan 2 x lipat. JIka hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Alloh Maha Melihat apa yang kamu kerjakan"
(Al-Baqoroh 265)


Munkin apa yang kamu miliki adalah hasil jerih payahmu, tapi bukankah sebagian darinya juga hak mereka ... ??? mereka yang tidak lbih beruntung dari kita karna tidak punya orang tua bahkan tidak tau sapa orang tuanya,
mereka yang terlantar,  yang mengamen untuk mendapatkan sesuap makan, mereka yang sekarang ini dalam musibah bencana, yang menderita bukan cuma badan tapi hatinya juga, mereka yang terampas hak haknya oleh manusia" yang gila akan harta,  
Tak kah tergerak hatimu untuk menolong mereka ???
Meringankan bebannya meski cuma kepingan dollar saja ???
Gimana seandainya diantara mereka itu adalah keluarga kita juga ???


Pertanyaan itulah yang menggerakkan hati perempuan berjilbab putih untuk terus berjalan dan berjuang ....

"Semoga hatimu putih bahkan lebih putih dari jilbabmu"



Minggu, 31 Oktober 2010

♥●•٠·˙ Kepada S!apa Kau Mengadu ˙·٠•●♥


________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

Bismillah ...

Assalamualaykum Warohmatullohi Wabarokatu' ...

Cinta ... cinta ...5 kata yang luas maknanya, dan karna cinta itulah saya disini .. jari-jari yang manari diatas keybord untuk kalian semua saudara/i yang semoga selalu dalam Rahmad Nya,berharap dengan satu ayat yang saya sampaikan dapat menggugah rasa untuk menambah cinta kepada Sang Pencipta ...

Tak ada manusia yang hidup didunia ini yang tak merasakan yang namanya kesedihan, kekecewaan, putus asa ataupun sesuatu yang membuat kita merasa gak nyaman hidup di dunia bahkan rela memilih kematian daripada kesengsaraan hidup di dunia.

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah suatu permainan." (QS Al Hadiid [57] : 20)


"Dan bahwasanya Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." ( QS. An Najm [53] : 43)


Sahabat, kita ini sesungguhnya sedang bermain dalam sebuah panggung kehidupan yang diciptakanNya. Dengan berbagai peran, keadaan, dan penjiwaan.

Peran yang manakah yang sedang engkau mainkan? Seorang yang kaya ataukah miskin? Kaya jiwa ataukah harta? Miskin harta ataukah bathin? Seorang insan yang penuh duka ataukah seorang hamba yang senantiasa ceria dan bahagia? Suatu ketika kita akan tertawa,dan lain waktu kita juga akan dipaksa menangis. Masya Allah, itulah Kuasa-Nya Allah. (SubhanALLAH, walhamduliLLAH,walaailaa ha ilALLAH,WALLAHu akbar)

Duhai yang sedang dilanda duka, Laa tahzan wala takhof, janganlah sedih dan janganlah takut. Allah SWT berfirman:


"Tuhanmu tidak meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu." (QS. Ad Dhuha [93] : 3)


Dekatilah Dia ...

Bukankah dengan Sifat Maha Penyayang-Nya engkau sebut Dia yang Tersayang? Bukankah dengan Sifat Maha Pengasihnya engkau sebut Dia Sang Kekasih?! Mengadulah Pada Kekasihmu!

Dia akan menguatkan jiwamu, menenteramkan qolbumu. Dia sebaik-baiknya penolong. Sebaik-baik pelindung. Percayakan semua pada-Nya karena dalam cinta, harus ada kepercayaan. Ucapkan padaNYa, "Yaa habibi ... wahai Kekasihku, aku ingin mengadu padaMu."

Dengan kelebutan-Nya, Ia berfirman :


"Bangunlah untuk shalat di malam hari. Yaitu seperduanya atau kurang dari padanya sedikit. Atau lebih atasnya." (QS. Al Muzzammil [73] : 2-4)


Shalatlah dengan penuh rasa cinta dan kerinduan. Itu akan membutmu khusyu'. Kemudian tumpahkanlah segala hal yang menyesakkan dadamu. Curahkan segala isi hatimu, gundah gelisahmu, sampaikan semua pada-Nya. Dengan ungkapan pilu, ataupun diiringi tangisan yang lembut. Karena sesungguhnya Dia adalah sebaik-baik Pendengar.

Dan Berdoalah dengan penuh harap,rendah diri, dan suara perlahan. Seperti do'a yang diajarkan-Nya.:

Rabbi adkhilni mudkhala sidqi-wa akhrijnii mukhraja sidqin-waj 'al lii min-ladunka sulthaanan nashiraa.


"Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong." (QS. Al Israa, 17 : 80)


Ataupun doa-doa lain yang menjadi keinginan. Hantarkan ia dengan bahasa yang mudah bagimu, dan jangan pernah merasa sungkan.


"Rasullulah s. a. w. bersabda: Sesungguhnya Raabmu itu pemalu lagi pemurah, merasa malu apabila tidak mengabulkan do'a kepada hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya untuk berdoa lalu dikembalikan kosong." ( HR. Muslim )


Nah, bagaimana keadaanmu sekarang? Terasa lebih ringan, bukan ? Insya Allah. Dan saat-saat yang indah bersama-Nya ini takkan pernah dapat engkau lupakan. Di mana engkau akan senantiasa rindu dan ingin selalu menjumpai-Nya. Jika tak bertemu sehari saja, akan terasa ada sesuatu yang hilang. Dia pun semakin sayang dan cinta padamu.

Sesungguhnya, Sang Kekasih itu senntiasa ada bersamu, tak pernah jauh. Dia begitu dekat, sangat dekat. Mampukah engkau menangkap keberadaan-Nya? Merasakan hadir-Nya di dekatmu?

Dia kini ada disini ... melihat saat saya menulis ini untukmu.

Dan melihatmu... yang kini sedang meresapinya.

Dengarkanlah bisik qalbumu... dan engkau pun akan merasakannya...


"Semoga bermanfaat"

^__^

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________


.... ♥♥ .... ♥ ......................... ♥♥........................ ♥♥ .... ♥....