CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 02 Januari 2011

Sahabat Yang 3

View Image
Seorang ulama’ berkata: “Sahabat itu ada tiga (macam); sahabat seperti udara, sahabat seperti ubat dan sahabat seperti penyakit.”

Sahabat seperti udara

Sahabat yang amat engkau diperlukan pada setiap masa seperti udara. Jika dia terputus darimu maka engkau akan mati.


Dia adalah sahabat yang dapat mendekatkan dirimu kepada Allah, menunjukkan ke jalan Allah dan selalu memotivasikan dirimu untuk selalu mengingati Allah.

Oleh itu, janganlah engkau memutuskannya untuk selamanya. Kunjungilah dia, duduk bersamanya, cintailah dan undangilah dia untuk selalu ke tempatmu.

Sahabat seperi obat

Dia seperti obat adalah sahabat yang dapat memberikan kebaikan kepadamu. Maka, janganlah engkau memerlukannya melainkan pada waktu yang diperlukan. Contohnya, engkau memerlukan sahabatmu si pembuat roti ketika engkau ingin bersarapan dengan roti. Maka, engkau memanggilnya.

Apabila engkau duduk bersamanya terus-menerus, kemudian engkau berkata: “Aku mencintaimu kerana Allah! Dan aku selalu memerlukanmu! Dari pagi sampai ke petang.”

Maka, ini TIDAKLAH BENAR.

Sahabat seperti ini diperlukan ketika kita memang memerlukannya tanpa harus berlama-lama dengannya.

Sahabat seperti penyakit

Sahabat seperti ini adalah sahabat yang akan menyakitimu. Dia ibarat penyakit membawa maut yang mesti dijauhi. Dialah yang mendekatkanmu kepada neraka dan mengarahkanmu kepada berhala di dunia dan Akhirat. Berlindunglah kepada Allah dari sahabat seperti ini.

Sahabat seperti ini mesti engkau jauhi dan tinggalkan. Engkau mesti lari darinya seperti engkau menjauhi singa.
Seorang ‘abid berkata: “Apabila engkau melihat seorang lelaki yang bermalas-malasan dalam takbiratul ihram bersama jamaah, maka bersihkanlah tanganmu darinya.”

Ertinya, menghindari bersahabat dengannya.

Seorang yang soleh juga berkata: “ Apabila engkau melihat manusia bermalas-malasan melakukan kewajipan yang diperintahkan oleh Allah, maka janganlah engkau bersahabat dengannya.”

Ja’far as-Shadiq berkata kepada anaknya: “Wahai anakku, janganlah engkau bersahabat dengan tiga orang; orang yang derhaka kepada orang tuanya kerana Allah melaknatnya, orang yang keji kerana dia akan menyakitimu dengan kejahatannya dan orang yang suka berbohong kerana kebohongan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.”

Ibnu Katsir berkata: “Ashabul Kahfi bersahabat dengan seekor anjing padahal mereka adalah orang-orang yang soleh. Maka, Allah menceritakannya di dalam al-Quran.”

Abu Thalib bersahabat dengan orang-orang yang hina seperti Abu Jahal, maka mereka masuk ke dalam neraka.

“Pada hari itu (Qiamat) sahabat-sahabat karib: setengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan taqwa (iman dan amal soleh).
(Surah az-Zukhruf : 67)

Dipetik daripada Kitab Nasihat Untuk Orang-orang yang Terlanjur Melakukan Dosa; Dr. ‘Aidh Abdullah Al-Qarni

0 komentar:

Posting Komentar