CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 03 Desember 2010

☆.☆ Hati yang tak Pernah Çukup ☆.☆

Bila kita lihat orang yang bermobil mewah, hati mule terasa iri. Terasa ingin memiliki.
Bila lihat sahabat terima pangkat yang tinggi. Kita mule mendendami. Kenapa aku tak merasai. 
Bila teman berbaju cantik. Hati mula menjerit². Aku pun ingin baju yang begitu-begini. 
Bila kita merenung sahabat yang jelita. Kenapa dia saja yang cantik? Aku pun ingin serupa. 
Bila sahabat dapat kerja hebat. Hati mule berdegup kencang. Kenapa aku tak seberuntung mereka. 
Bila teman terima gaji yang lebih. Kita mule merasa tertekan. Aku pun ingin begitu. 
Mengapa aku tidak seperti mereka yang terpenuhi segala kebutuhannya ?Mengaha harus bersusah payah tuk mendapatkan apa yang diimpikan ? Mengapa harus menderita tuk mengecap bahagia ? Aduhai hati yang alpa. Bilakah akan bertemu noktahnya. 
Alangkah baik jika pandang iri kita, hati yang mengubahnya menjadi cantik. Alangkah indah jika kita memanfaatkan kekurangan kita sebagai satu anugerah, dan kelebihan kita satu keinsafan. 
Kata Orang bijak: Untuk keduniaan, bandingkan diri kita dengan orang yang kurang, yang dibawah kita. Dan untuk akhirat, ibadah, bandingkan diri kita dengan orang yang lebih dari kita. 
Orang yang bermobil, bandingkan dengan orang yang naik roda dua, orang yang naik roda dua, bandingkan dengan yang berjalan kaki, orang yang berjalan kaki, bandingkan pula dengan yang tiada kaki. Barulah kita mengerti dan mensyukuri. 
Inilah hidup kita yang telah direncana oleh Nya dan itulah yang terbaik.
“ katakan dalam hatimu ”
Aku ingin hati Yang jujur bila berbicara, 
Yang ikhlas bila membantu, 
Yang kuat bila difitnah, 
Yang tabah bila diuji, 
Aku ingin berhati,
Yang aib bila menghina, 
Yang hina bila meminta, 
Yang insaf bila terleka, 
Yang menangis bila menyakiti, 
Yang sugul bila membenci, 
Yang malu bila dipuji, 
Yang tawadduk bila dikasihi.


Sungguh! Hati itu anugerah terindah dari Ar-Rahman pada makhluk yang bernama manusia. Bagi insan hina seperti aku, yang banyak salah, yang banyak alpa dari peka, hanya 1 pinta ku Ya Allah Andai esok tiada lagi, biarlah aku pulang dengan hati yang bersih

0 komentar:

Posting Komentar